Limbah Organik Rumah Tangga

Limbah Organik Rumah Tangga

Fera, A. R., GH. Sumartono., E. W. Tini. 2019. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L) pada Jarak Tanam dan Pemotongan Bibit yang Berbeda. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, Vol. 19, No. 1 : 11-18.

Handayanto, E., N. Muddarisna., A. Fiqri. 2017. Pengelolaan Kesuburan Tanah. UB Press. Malang.

Haryono, 1989. Mineralisasi Nitrogen Dua Macam Bahan Organik pada Tiga Tingkat Pelapukan dan Dosis Urea serta Beberapa Aspek yang Dipengaruhinya pada Latosol Darmaga. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian IPB. Bogor.

Hastuti, S., T. Martini., C. Purnawan., A. Masykur., A. H. Wibowo. 2021. Pembuatan Kompos Sampah Dapur dan Taman dengan Bantuan Aktivator EM4. Proceeding of Chemistry Converences, Vol. 6 : 18-21.

Hutubessy, J. 2013. Pengaruh Jenis Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L). Jurnal Agrica, Vol. 6, No. 2: 79-89

Jamilah, 2003. Pengaruh Pupuk Kandang dan Kelengasan Terhadap Perubahan Bahan Organik dan Nitrogen Total Entisol. Jurusan Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatra Utara.

Kurniawan, B. 2019. Pengaruh Umur Kompos Rumah Tangga Hasil Rancang Bangun FIFO (First in First Out) dan Dosisnya dalam Media Tanam dari Lahan Pasca Tambang terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica juncea L). Jurnal Agrifor, Vol. 18, No. 2 : 217-230.

Larasati, A. A dan S. I. Puspikawati. 2019. Pengolahan Sampah Sayuran Menjadi Kompos dengan Metode Takakura. Jurnal Ikesma, Vol. 15, No. 2 : 60-68.

Laude, S dan Y. Tambing. 2010. Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Daun (Allium Fistulosum L.) Pada Berbagai Dosis Pupuk Kandang Ayam. Jurnal Agroland, Vol. 17, No. 2: 144-148.

Leni, K., M. Fadil., A. Nizar. 2019. Peningkatan Produksi Tanaman Bawang Daun (Allium Fistulosum L.) Melalui Aplikasi Pupuk Organik Cair Rumput Laut (Sargassum sp) di Kota Wisata Batu. Jurnal Agrotrop, Vol. 9, No. 2: 146-153.

Mabel, J. M dan S. Tuhuteru. 2020. Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Sebagai Kompos PadaTanaman Bawang Merah(Allium Cepa Var. AgregatumL.). Agritrop. Vol. 8, No. 1: 51-59.

Munawar, A. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. IPB Press. Bogor.

Nurofik, M. F. I dan P. S. Utomo. 2018. Pengaruh Pupuk Urea dan Petroganik terhadap pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Daun (Allium Fistulosum L.) Varietas Fragrant, Vol. 3, No. 1 : 35-40.

Paiman., M. Solihuddin., Hafifah., Ismadi., Usnawiyah., Rd. V. Handayani. 2019. Pertumbuhan dan Hasil Bawang Daun Akibat Perlakuan Pupuk Limbah Kulit Kopi dan Jarak Tanam. Jurnal Agrium, Vol. 16, No. 2 : 160-165.

Pantie, F. A. S., T. A. Atikah., L. Widiastuti. 2017. Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Ayam dan Urea terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Daun pada tanah Gambut Pedalaman. Jurnal Daun, Vol. 4, No. 1 : 29-37.

Qibitiah, M dan P. Astuti. 2016. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L) pada Pemotongan Bibit Anakan dan Pemberian Pupuk Kandang Sapi dengan Sistem Vertikultur. Jurnal Agrifor, Vol. 15, No. 2 : 249-258.

Rahmawanti, N dan N. Dony, 2014. Pembuatan Pupuk Orgnaik Berbahan Sampah Organik Rumah Tangga dengan Penambahan Aktivator EM4 di Daerah Kayu Tinggi. Jurnal Ziraa’ah, Vol. 39, No. 1 : 1-7.

Rosmarkam. A dan N. W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta.

Subandriyo., D. D. Anggoro., Hadiyanto. 2012. Optimasi Pengomposan Sampah Organik Rumah Tanggga Menggunakan Kombinasi Aktivator EM4 dan MOL Terhadap Rasio C/N. Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol. 10, Issue 2 : 70-75.

Subhaktiyasa, P. G dan N. P. Sumaryani. 2020. Pemanfaatan berbagai Jenis Pupuk Berbahan Limbah Rumah Tangga terhadap pertumbuhan Tanaman. Jurnal edukasi Matematika dan Sains. 2020. Vol. 9, No. 2 : 138-146.

Suleman, D. 2014. Kesuburan Tanah Tropika Basah dan Teknologi Pemupukan. Unhalu Press. Kendari

Yusdian, Y., M. Antaralina., A. Diki. 2016. Pertumbuhan dan Hasil bawang Daun (Allium Fistulosum L.) Varietas Linda Akibat Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk Urea. Jurnal Agro, Vol 3, No. 1 : 20-24.

Peningkatan produksi sampah menjadi tantangan besar bagi masyarakat masa kini. Salah satu jenis sampah yang mendominasi di rumah tangga adalah sampah organik. Sampah organik mencakup sisa-sisa dapur, sisa sayuran, dan bahan-bahan organik lainnya yang dapat terurai secara alami. Meskipun sering kali dianggap sebagai beban, sampah organik sebenarnya memiliki potensi besar sebagai sumber daya yang berharga.

Pada dasarnya, sampah organik dapat dianggap sebagai pupuk alami yang dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah. Dengan memahami peran penting sampah organik dalam siklus alam, kita dapat merancang metode pengelolaan sampah yang tidak hanya mengurangi dampak lingkungan negatif, tetapi juga memberikan manfaat positif dalam memelihara kesehatan tanah pertanian. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai sifat dan komposisi sampah organik serta bagaimana penggunaannya sebagai alternatif pupuk untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Sampah organik memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari jenis sampah lainnya. Komponen utama sampah organik melibatkan bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup, seperti sisa-sisa makanan, daun, ranting, dan bahan organik lainnya. Sifat biodegradable sampah organik membuatnya mudah terurai oleh mikroorganisme alami dalam lingkungan. Sampah organik yang dihasilkanoleh rumah tangga di antaranya sebagai berikut:

Sisa-sisa Dapur: Termasuk sisa-sisa buah, sayur, kulit telur, dan sisa makanan organik lainnya.

Daun dan Ranting: Seringkali dihasilkan dari kegiatan pemangkasan tanaman di sekitar rumah.

Bahan Organik Lainnya: Melibatkan material seperti kertas, kardus yang dapat terurai, serta serbuk kayu atau serbuk gergaji.

Sumber: mutucertification.com

Sampah organik dari hasil aktivitas rumah dapat olah melalui berbagai cara. Cara yang paling mudah dan umum digunakan adalah pengomposan. Pengomposan merupakan suatu proses alami di mana mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan organisme pengurai lainnya mengurai bahan-bahan organik menjadi humus yang kaya akan nutrisi. Proses ini dapat diterapkan secara rumah tangga sebagai metode yang ramah lingkungan untuk mengelola sampah organik. Pengomposan tidak hanya mengurangi volume sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir, tetapi juga menghasilkan pupuk alami yang dapat digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah.

Pengomposan sampah organik rumah tangga memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang tepat agar menghasilkan kompos yang berkualitas. Proses ini tidak hanya mendukung pengurangan sampah di rumah tangga, tetapi juga menciptakan pupuk alami yang bermanfaat bagi tanah pertanian. Pengomposan sampah rumah tangga yang paling mudah yaitu melalui langkah sebagai berikut:

Pemilihan Tempat dan Wadah Kompos: Pilih lokasi yang terkena matahari untuk percepatan proses pengomposan. Gunakan wadah atau bak kompos yang memiliki ventilasi untuk memastikan sirkulasi udara yang baik.

Pemilihan Bahan: Pilih bahan-bahan organik yang seimbang antara bahan hijau (misalnya, sisa-sisa makanan) dan bahan coklat (misalnya, daun kering). Keseimbangan ini diperlukan untuk menciptakan kondisi optimal bagi mikroorganisme pengurai.

Pengaturan Lapisan: Susun lapisan bahan hijau dan coklat secara bergantian. Ini membantu menciptakan rasio karbon dan nitrogen yang seimbang untuk mendukung aktivitas mikroorganisme.

Pemeliharaan Kelembapan: Pastikan kompos tetap lembap, tetapi tidak terlalu basah. Kondisi kelembapan yang baik mempercepat proses penguraian.

Pemutar Kompos (Opsional): Pemutaran atau pengadukan kompos secara berkala dapat membantu mempercepat proses pengomposan.

Pemantauan dan Koreksi: Pantau suhu dan aroma kompos. Suhu yang optimal untuk pengomposan biasanya berkisar antara 50-65°C. Jika ada aroma yang tidak diinginkan, perlu dilakukan penambahan bahan untuk menyeimbangkan kembali kompos.

Menggunakan sampah organik sebagai sumber daya untuk menciptakan pupuk alami tidak hanya merupakan langkah berkelanjutan dalam mengelola sampah rumah tangga, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi pertanian. Keuntungan yang dapat diperoleh dari pemanfaatan sampah organik sebagai pupuk yaitu peningkatan kandungan nutrisi tanah, perbaikan struktur tanah, dan pengurangan ketergantungan pada pupuk kimia.

A. Meningkatkan kandungan nutrisi tanah

Sampah organik yang mengalami proses pengomposan menghasilkan pupuk yang kaya akan nutrisi. Nutrisi seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang terdapat dalam sisa-sisa makanan dan material organik lainnya menjadi lebih mudah diserap oleh tanaman. Dengan menggunakan pupuk organik ini, tanah dapat diperkaya dengan unsur-unsur esensial yang mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat.

B. Memperbaiki struktur tanah

Kompos hasil dari pengomposan memiliki kemampuan untuk meningkatkan struktur tanah. Struktur tanah yang baik memungkinkan pertukaran udara, air, dan nutrisi tanaman yang lebih efisien. Pupuk organik juga dapat membantu tanah liat menjadi lebih gembur dan meningkatkan kapasitas penyimpanan air pada tanah berpasir.

C. Mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia

Kita dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang dapat memiliki dampak negatif terhadap lingkungan Dengan memanfaatkan sampah organik sebagai pupuk. Pupuk organik tidak hanya menyediakan nutrisi tanaman secara alami, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem tanah dan mikroorganisme yang mendukung pertumbuhan tanaman.

Kendala dalam mengelola sampah organik rumah tangga sering kali menjadi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat yang ingin menerapkan praktik pengomposan. Meskipun pengelolaan sampah organik memberikan manfaat besar bagi lingkungan, keberlanjutan, dan kesehatan tanah, beberapa hambatan mungkin muncul selama proses tersebut.

Pengelolaan Bau dan Hama: Proses pengomposan dapat menghasilkan aroma yang tidak diinginkan dan menarik perhatian hama. Beberapa rumah tangga mungkin mengalami kendala terkait bau yang tidak nyaman atau kehadiran serangga.

Ketersediaan Ruang: Rumah tangga dengan ruang terbatas mungkin menghadapi kesulitan dalam menentukan lokasi yang sesuai untuk kegiatan pengomposan.

Kesadaran dan Keterampilan: Beberapa individu mungkin belum sepenuhnya menyadari manfaat pengomposan atau kurang memiliki keterampilan dalam mengelolanya.

Meskipun mengelola sampah organik di rumah tangga menghadapi tantangan, terdapat sejumlah solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keberhasilan dan efisiensi dari praktek ini. Solusi ini diperlukan untuk mengatasi kendala-kendala yang mungkin timbul selama proses pengomposan sehingga pengelolaan menjadi lebih efektif. Berikut ini adalah beberapa solusi untuk mengatasi kendala yang timbul.

Penggunaan Wadah Berkualitas Tinggi: Menggunakan wadah kompos yang dirancang khusus dapat membantu mengurangi bau yang tidak sedap dan mencegah hama masuk.

Pemilihan Metode Pengomposan yang Tepat: Terdapat berbagai metode pengomposan, seperti pengomposan tumpuk atau pengomposan dalam wadah tertutup. Memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan ruang dapat meningkatkan efisiensi.

Edukasi dan Pelatihan: Meningkatkan kesadaran masyarakat melalui edukasi mengenai manfaat pengomposan dan memberikan pelatihan mengenai cara yang benar dalam melaksanakannya.

Penerapan Teknologi: Beberapa inovasi teknologi, seperti pengomposan aerobik dengan bantuan mesin pengomposan, dapat membantu mengatasi beberapa kendala yang mungkin muncul.

Mengingat potensi positif sampah organik sebagai sumber daya yang berharga untuk kesuburan tanah, berikut beberapa rekomendasi dan kesimpulan untuk mendorong pengelolaan sampah organik di rumah tangga:

Program Edukasi Masyarakat: Penting untuk melaksanakan program edukasi yang menyasar masyarakat tentang manfaat pengomposan dan cara pengelolaan sampah organik di rumah tangga. Dengan meningkatkan kesadaran, masyarakat dapat lebih termotivasi untuk berpartisipasi dalam praktik-praktik berkelanjutan.

Dukungan Pemerintah dan Pihak Terkait: Pemerintah dan pihak terkait perlu memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan dan insentif untuk mendorong masyarakat dalam melaksanakan pengomposan. Subsidi atau insentif fiskal dapat menjadi dorongan positif.

Pengembangan Teknologi Ramah Lingkungan: Investasi dalam pengembangan teknologi pengomposan yang ramah lingkungan dan mudah diakses dapat meningkatkan efisiensi proses pengomposan di tingkat rumah tangga.

Melalui pengomposan sampah organik, rumah tangga tidak hanya dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan melalui pengurangan sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir, tetapi juga dapat menciptakan pupuk alami yang mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat. Meskipun terdapat tantangan dalam mengelola sampah organik, solusi yang tepat dan kesadaran masyarakat dapat membantu mengatasi kendala-kendala tersebut.

Dengan kerja sama antara masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait, diharapkan pengelolaan sampah organik di rumah tangga dapat menjadi bagian integral dari upaya menuju gaya hidup berkelanjutan. Dengan demikian, kita dapat memaksimalkan potensi sampah organik sebagai sumber daya yang bernilai untuk mendukung kesehatan tanah pertanian dan keberlanjutan lingkungan.

Limbah rumah tangga merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. limbah rumah tangga terbagi menjadi limbah organik dan limbah anorganik. Limbah anorganik berupa plastik, kaleng dan semua jenis kemasan yang sulit mengalami pembusukan. Limbah organik berupa sisa sayur, buah, kemasan kertas, tisu dan sisa makanan.

Limbah organik atau dikenal juga dengan sebutan limbah biodegradable merupakan sebutan untuk sampah yang dapat terurai secara hayati dan berasal dari tumbuhan atau hewan. Limbah organik tetap dapat berkontribusi terhadap produksi gas rumah kaca (metana) meskipun dapat terurai.

Kurangnya kesadaran masyarakat Desa Teluk Awur khususnya ibu rumah tangga dalam mengelola limbah yang dihasilkan dapat menyebabkan dampak negatif baik bagi lingkungan maupun kesehatan. Beberapa kemungkinan penyakit yang dapat terjadi yaitu ISPA, Diare, DBD dan penyakit lainnya yang dapat disebabkan oleh faktor lingkungan.

Pengelolaan limbah organik khususnya rumah tangga harus dilakukan secara aktif untuk mengurangi jumlah limbah yang ada dan memanfaatkan nilai guna yang masih terkandung dalam limbah itu sendiri.

Dilatarbelakangi oleh hal tersebut, pada Senin (14/11/22) mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro (Undip) bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Bank Sampah Induk (BSI) Kabupaten Jepara mengadakan sosialiasai mengenai pengelolaan limbah rumah tangga khususnya limbah organik menjadi produk yang memiliki nilai guna dan nilai jual. Salah satu produk yang dapat dihasilkan dari pengelolaan limbah rumah tangga yaitu pakan ternak.

Anis, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jepara dalam penjelasannya mengenai Desa Mandiri Sampah menghimbau kepada masyarakat Desa Teluk Awur untuk dapat memulai mengelola sampah dimulai dari skala rumah tangga dengan cara melakukan pemilahan untuk limbah organik dan limbah anorganik, sehingga dapat tercipta lingkungan yang bersih.

”Limbah anorganik dapat diolah menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual, sedangkan limbah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos, pupuk organik cair (POC) dan pakan ternak seperti silase dan maggot yang menggunakan lalat Black soldier fly (BSF) atau lalat tentara hitam sebagai pengurai.” ujar Samsul, perwakilan dari DLH Jepara.

Menindaklanjuti kegiatan sosialisasi yang telah dilaksanakan sebelumnya bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Bank Sampah Induk (BSI) Kabupaten Jepara, pada Jumat (18/11/22) Likha salah satu mahasiswi KKN Tematik Undip melakukan sosialisasi door to door terhadap peternak yang ada di Desa Teluk Awur mengenai bagaimana pembuatan pakan ternak ruminansia dari limbah organik rumah tangga.

Pakan ternak menjadi salah satu produk pilihan yang dapat dihasilkan dari pengelolaan limbah organik rumah tangga karena berdasarkan data yang diperoleh, banyak masyarakat Desa Teluk Awur yang menjadi peternak tradisional. Mirisnya, ternak diumbar di lahan terbuka dari pagi hingga sore dan mencari makanannya sendiri, bahkan akibat sampah tidak dikelola dengan baik dan tidak hanya dibuang disatu tempat, maka ternak yang diumbar memakan sampah seperti plastik karena kurangnya ketersediaan hijauan di ladang penggembalaan akibat tertutup oleh tumpukan sampah.

Dalam kegiatan sosialisasi, Likha menjelaskan mengenai limbah organik apa saja yang tidak dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sebab tidak semua limbah organik dapat diolah menjadi pakan ternak.

“Limbah rumah tangga seperti wortel dan sawi tidak dapat dijadikan silase karena mudah busuk, namun dapat diolah untuk menjadi pakan ayam dan lele” jelas Likha.

Selain menyampaikan materi mengenai tata cara pembuatan pakan ternak yaitu silase dari limbah organik rumah tangga, dalam kegiatan sosialisasi juga dilakukan sesi wawancara dan tanya jawab mengenai permasalahan dan kendala yang dihadapi peternak Desa Teluk Awur.

“Disini ternak dipelihara hanya dengan cara diumbar, kasih pakan juga cuma hijauan. Kalau mau beli konsentrat mahal sekitar Rp 8.000,00/kg dan disini tidak ada yg jual, harus menempuh jarak ± 10 km untuk beli konsentrat” jelas Sutriman, salah satu peternak sapi potong yang ada di Desa Teluk Awur.

Tidak hanya itu, terdapat beberapa peternak yang mengatakan bahwa selama ini tidak pernah ada penyuluhan ataupun pelatihan mengenai pakan ternak ruminansia. Kurangnya ilmu serta pendampingan dari pihak terkait menyebabkan peternak tidak optimal dalam memelihara ternak yang dimilikinya.

Harapannya dengan adanya sosialisasi tersebut, peternak dapat memanfaatkan limbah organik rumah tangga sebagai pakan ternak yang memiliki kandungan nutrisi cukup baik, sehingga dapat mengurangi dampak negatif akibat limbah rumah tangga dan mengubahnya menjadi dampak positif yang menguntungkan.

Penulis : Baqiyatus Sholikhah (Tim 3 KKNT Undip Jepara 2022)

DPL    : Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si., IPM

Achadri, Yanuar, Fitria Gemma Tyasari, dan Putri Awaliya Dughita. 2018. “Pemanfaatan Limbah Organik dari Rumah Makan Sebagai Alternatif Pakan Ternak Ikan Budidaya.†AGRONOMIKA 13(1):210–13.

Andriani, Yuli, Walim Lili, Irfan Zidni, dan Muhamad Fatah Wiyatna. 2021. “Penyuluhan Pemanfaatan Limbah Organik Rumah Tangga Sebagai Pakan Ikan Di Desa Awisurat Kecamatan Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat.†Farmers: Journal of Community Services 2(1):56–61.

Banowati, Eva. 2011. “Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas Untuk Konservasi Lingkungan.†Laporan Penelitian, Semarang: LP2M Unnes.

Dias L, Pingkan. 2009. “Fasilitas Pengolahan Sampah di TPA Jatibarang Semarang.†Universitas Diponegoro.

Fordian, Dian, Hanna Audrey Lavinia, Rendra Rianto, dan Esa Amirul Azis. 2017. “Penyuluhan Metode Pembuangan Sampah Organik Dan Sampah Non Organik Bagi Rumah Tangga Di Lingkungan Rw 03 Desa Cisempur, Kec. Jatinangor.†Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat 6(3):129–35.

Ihsan, Ihsan Hidayat. 2018. “Analisis Tekno Eknonomi Pembuatan Pelet Ikan dari Limbah Sampah Organik di Kota Pekanbaru.†Jurnal Sains, Teknologi dan Industri 15(2):121. doi: 10.24014/sitekin.v15i2.5067.

Jambeck, Jenna R., Roland Geyer, Chris Wilcox, Theodore R. Siegler, Miriam Perryman, Anthony Andrady, Ramani Narayan, dan Kara Lavender Law. 2015. “Plastic waste inputs from land into the ocean.†Science 347(6223):768–71. doi: 10.1126/science.1260352.

Parfitt, Julian, Mark Barthel, dan Sarah Macnaughton. 2010. “Food waste within food supply chains: quantification and potential for change to 2050.†Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences 365(1554):3065–81. doi: 10.1098/rstb.2010.0126.

Patriatama, Fajar Febri. 2018. “Pemanfaatan Sampah Organik Pasar sebagai Pakan Ikan.†Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan 12(1):37. doi: 10.26630/rj.v12i1.2749.

Sari, Novita, dan Surahma Asti Mulasari. 2017. “Pengetahuan, Sikap dan Pendidikan dengan Perilaku Pengelolaan Sampah di Kelurahan Bener Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta.†Jurnal Medika Respati 12(2):74–84.

Sony. 2008. “Workshop on Community Based Solid Waste Management in Indonesia.†Jakarta: Balai Kartini.

Sulistiyorini, Nur Rahmawati, Rudi Saprudin Darwis, dan Arie Surya Gutama. 2015. “Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Lingkungan Margaluyu Kelurahan Cicurug.†Share : Social Work Journal 5(1). doi: 10.24198/share.v5i1.13120.

Westendorf, Michael L., ed. 2000. Food Waste to Animal Feed. Wiley.

Yulianingrum, Triwahyu, Niken Ayu Pamukas, dan Iskandar Putra. 2017. “Pemberian Pakan Yang Difermentasikan Dengan Probiotik Untuk Pemeliharaan Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) Pada Teknologi Bioflok.†Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 4(1).

Zumael, Z. 2009. “The Nutrient Enrichment of Biological Processing.†Agricmed, Warsaw.

Contoh-Contoh Limbah Keras Organik Dari Sampah Rumah Tangga – Sisa bahan makanan biasanya akan dibuang begitu saja oleh masyarakat. Sisa bahan ini, kita sebut sebagai sampah karena sudah tidak dipakai lagi.

Sementara ada juga istilah lain yakni limbah, yaitu sampah yang berasal dari proses produksi, yang asalnya dari berbagai proses produksi seperti kegiatan pertanian, industri dan rumah tangga.

Limbah terbagi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu limbah organik dan limbah anorganik.

Sebagai Pakan Ternak

limbah organik juga sangat cocok untuk kamu gunakan sebagai pakan ternak. Kamu bisa langsung memberikan limbah organik pada hewan ternak kamu seperti bebek, sapi, dan kerbau.

Nutrisi yang terkandung dalam limbah organik bisa membuat pertumbuhan hewan ternak kamu menjadi lebih sehat.

Tulang Hewan Berkaki Empat

Agar bisa terurai hingga hancur seutuhnya tulang hewan akan memerlukan waktu hingga bertahun-tahun. Maka dari itu, banyak fosil dari hewan purba yang masih utuh meski sudah beratus-ratus tahun.

Contoh limbah keras organik terakhir. Mungkin kamu belum menyadari bahwa kulit telur ternyata termasuk limbah keras organik.

Kulit telur memerlukan waktu lama untuk terurai, sehingga jika mengolah limbah ini kamu harus mengolahnya dengan benar.

Nah, demikianlah informasi mengenai contoh-contoh limbah keras organik dari sampah rumah tangga yang perlu kamu ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.

Jika kamu ingin mencari tahu informasi penting lainnya, kamu bisa mengunjungi blog Mamikos.

Akan ada banyak sekali artikel menarik yang wajib kamu ketahui. Pastikan download dan install aplikasi Mamikos di smartphone kesayangan kamu ya.

4 Contoh Isu-isu Global yang Terjadi di Masa Kini, Sudah Tahu?

Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Limbah adalah buangan atau sisa dari suatu usaha atau kegiatan yang mengandung berbagai bahan yang berbahaya bagi kehidupan manusia, hewan serta makhluk hidup lain. Berdasarkan sumbernya, limbah dapat dikelompok menjadi tiga, yaitu limbah domestik/rumah tangga, limbah industri, dan limbah pertanian.

Limbah domestik/rumah tangga adalah limbah yang bersumber dari pemukiman penduduk, pasar, tempat usaha, dan sebagainya. Contohnya sisa makanan, kulit buah dan sayuran, kertas, plastik,  kayu, kaleng bekas, botol bekas dan sebagainya.

Dengan demikian, contoh limbah rumah tangga diantaranya sisa makanan, kulit buah dan sayuran, kertas, plastik,  kayu, kaleng bekas, botol bekas dan sebagainya.

Fodhil, M., Miftahudin, M., Zuli Astutik, H., & Naim, A. (2021). Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Anorganik. Jumat Pertanian: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 96–100. Retrieved from https://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/abdimasper/article/view/1750

Ciri-ciri Limbah Keras

Limbah keras organik memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan limbah organik lunak, yaitu:

Limbah keras memiliki struktur yang padat dan kasar, sehingga sulit untuk terurai oleh mikroorganisme

Biasanya, beberapa limbah keras organik memiliki berat yang berbeda-beda tergantung jenis limbahnya.

Cangkang Kerang Laut

Di Indonesia ada berbagai jenis kerang, nah cangkang kerang yang sudah tidak digunakan makhluk hidup juga termasuk ke dalam contoh limbah keras organik.

Maka, tidak heran di pantai kamu akan menemukan cangkang kerang yang sulit terurai meski sudah bertahun-tahun.

Diolah Menjadi Kerajinan Tangan

Limbah organik juga bisa kamu manfaatkan untuk membuat kerajinan tangan. Biasanya menggunakan limbah organik kering. Seperti tempurung kelapa yang diolah menjadi sendok, cangkir, dan juga teko.

5 Contoh Limbah Anorganik dan Cara Pemanfaatannya Menjadi Produk Berguna

Diolah Menjadi Pupuk Kompos

Apabila kamu gemar berkebun maka tidak ada salahnya kamu mencoba untuk membuat pupuk kompos dari limbah organik rumah tangga.

Pupuk kompos akan sangat bermanfaat untuk menambah kesuburan tanaman kamu.

Proses pembuatannya pun bisa dibilang cukup mudah. Kamu hanya perlu menyiapkan sebuah wadah yang diberi tanah, lalu disiram dengan air dan tumpuk sampah organik di atas tanah.

Lalu, masukkan air yang dicampur dengan EM4 sejenis cairan pupuk dan masukkan kembali tanah untuk menutupi limbah organik.

Setelah itu, barulah kamu diamkan selama tiga minggu dan bisa kamu gunakan setelahnya.

Durasi Penguraian Limbah Keras Organik

Limbah keras organik akan memakan waktu yang sedikit lama pada proses penguraiannya.

Hal ini tergantung pada ukuran limbah dan kekerasan limbah. Berikut di bawah ini durasi penguraian limbah berdasarkan jenis limbahnya:

Contoh Karya Ilmiah Tentang Pencemaran Lingkungan beserta Strukturnya

Berbau dan membusuk

Saat mengalami proses penguraian limbah organik akan mengeluarkan bau yang khas dan akan membusuk apabila tidak dikelola dengan baik.

Berasal Dari Sumber Organik

Limbah organik merupakan limbah yang asalnya dari sisa bahan alam atau dari makhluk hidup. Proses penguraian limbah organik tidak akan memakan waktu yang panjang karena mengandung zat kimiawi.

Konten baru

Bola Emas

Bola Emas

The requested URL was not found on this server.

Akunbos Id

Akunbos Id

Trong thời đại số hòa như hiện nay thì vấn đề nhận biết các đối tượng là điều khó khăn rất lớn. Chẳng hạn bạn đang quản lý hệ thống lưu giữ những thông tin của khách hàng, tài sản hoặc sản phẩm. Vậy làm sao để nhận diện và quản lý thông tin này một cách khoa học? Đây chính là nơi mà mã ID sẽ phát huy tác dụng của mình.

Bola Bali

Bola Bali

Is your network connection unstable or browser outdated?

777Star

777Star

Lost Cause - Single · 2023

Rumah 777

Rumah 777

Welcome to queen 777, your one-stop online casino destination in Philippines for thrilling queen 777 experiences. queen 777 is licensed and regulated, ensuring a safe and secure environment for all our users. queen 777 also offers a wide variety of games, including live casino, slots, fishing, sports, and table games, suitable for all kinds of players.

Situs Hl8

Situs Hl8

Nếu quý khách cần hướng dẫn kỹ thuật hoặc hỗ trợ trực tuyến bằng phương thức trò chuyện hoặc chat trực tuyến, quý khách có thể liên hệ trực tiếp bằng cách bấm vào cửa sổ chat hoặc trò chuyện trực tuyến trên trang web của chúng tôi hoặc trên ứng dụng W88top Mobile.

W44 L30

W44 L30

For more information, please see our

Dan Ina

Dan Ina

Schaeffler, một nhà lãnh đạo công [...]

1 Raja 19

1 Raja 19

Save verses, read offline, watch teaching clips, and more!

Dewa Nama

Dewa Nama

Hermes adalah dewa pembawa pesan. Dalam mitologi Romawi, ia lebih akrab dengan sebutan Mercury atau Merkurius. Ia memiliki begitu banyak peran selain menyampaikan pesan. Di antaranya adalah menguasai perdagangan, perantara dewa dan manusia, dan sebagai penjelajah. Selain itu, Merkurius juga terkenal licik dan suka mencuri.

Kelas 4

Kelas 4

Wordwall giúp bạn tạo tài nguyên giảng dạy hoàn hảo một cách nhanh chóng và dễ dàng.

Aku4Ħd

Aku4Ħd

PT Unilever Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam pembuatan, pemasaran dan distribusi fast moving consumer goods (FMCG).

Pakar

Pakar

Halo, ada yang dapat kami bantu?

Siap Apk

Siap Apk

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kini berwenang memerintahkan bank untuk melakukan pemblokiran rekening yang terkait kegiatan ilegal, termasuk judi online.

Slot Utama

Slot Utama

Untuk daftar sbobet judi bola akun supaya bisa akses ke dalam aplikasi judi SBOBET Mobile anda tidak perlu syarat yang rumit. Hanya perlukan alamat e-mail saja dan pastikan alamat tersebut aktif dan valid agar proses verifikasi atau validasi akun nantinya tidak akan terganggu atau terkendala.

Dan Ina

Dan Ina

Is your network connection unstable or browser outdated?

77 Menu

77 Menu

OPEN STEAK SANDWICH AND FRIES  $24

Belaria

Belaria

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Pinjaman

Pinjaman

Adapun ketentuan khusus yang mengkhususkan pinjaman dapat dicairkan adalah:

Berat 1

Berat 1

1. 1 PERMAINAN DALAM TAHUN 1